Yang dimaksud dengan kalimat atau pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus benar dan salah.
Ada dua jenis kalimat matematika, yaitu :
Kalimat tertutup, merupakan pernyataan yang nilai kebenarannya sudah pasti.
Contoh :
a) 3 x 4 = 12 (pernyataan tertutup yang benar)
b) 3 + 4 = 12 (pernyataan tertutup yang salah)
Kalimat terbuka, merupakan pernyataan yang kebenarannya belum pasti.
Contoh :
a : Ada daun yang berwarna hijau
b : Gula putih rasanya manis
B. Ingkaran Pernyataan
Ingkaran atau negasi suatu pernyataan adalah pernyataan yang menyangkal pernyataan yang diberikan. Ingkaran suatu pernyataan dapat dibentuk dengan menambah “Tidak benar bahwa ...” di depan pernyataan yang diingkar. Ingkaran pernyataan adalah ~ p.
Contoh :
Misalkan pernyataan p : Tembakau yang mengandung nikotin.
Ingkaran penyataan p adalah ~ p. Tidak benar bahwa tembakau mengandung nikotin.
Tabel kebenaran dari ingkaran
C. Pernyataan Majemuk
(i) Konjungsi
(ii) Disjungsi
(iii) Implikasi
Implikasi “jika p maka q” dilambangkan dengan .
(iv) Biimplikasi
Biimplikasi “p jika dan hanya jika q” dilambangkan dengan .
D. Ekuivalensi Pernyataan – Pernyataan Majemuk
E. Konvers, Invers, dan Kontraposisi
Dari sebuah implikasi dapat diturunkan pernyataan yang disebut konvers, invers dan kontraposisi dari implikasi tersebut.
sangat berguna bagi saya yang bersekolah di daerah..
BalasHapusterima kasih..
bgs bgt
BalasHapusthank you friend^^
BalasHapusSangat Bagus Kawan :)
BalasHapussangat membantu.. terima kasih.
BalasHapuslumayan buat persiapan UN
BalasHapusterimakasih aras informasinya memudahkan saya untuk belajar
BalasHapusmakasih ya moga matematika un mudah
BalasHapusmantep gan, ditunggu kunjungan baliknya ya :)
BalasHapusSangat berguna, terima kasih :)
BalasHapusSiip Gan ... Makasih Banyak .. Sangat Membantu Saya Sob Soalnya Besok Mau Ujian Kenaikan Kelas ...
BalasHapuspelajaran Yang Satu ini Gak Ada Di Catatan Saya :) Hihihi
terima kasih tas uraian yang disajikan
BalasHapusThank you gan untuk bagi2 ilmunya :D
BalasHapusPerbaiki beberapa kesalahan ejaan pada tulisan Anda. Terima kasih.
BalasHapusBenar sekali, saya juga melihat beberapa kesalahan ejaan. Hati-hati dalam menulis, karena bahasa dapat membentuk kecenderungan. Bahasa yang salah (contoh: kadaluarsa, komplit, rinci, contek, dll) malah lebih sering digunakan daripada bahasa yang benar (contoh: kedaluwarsa, komplet, perinci, sontek,dll). Mohon pengertian dan kesediannya untuk menerima kesalahan dan memperbaikinya, sehingga Anda dapat berbuat baik bagi sesama. Terima kasih.
HapusSalam,
Sriwahjuni Hadikusumo
Penulis blog ini sepertinya tidak mudah mengakui kelemahannya dan tetap saja tidak memedulikan komentar Ibu Sriwahjuni. Keberhasilan akan tercapai jika kita mengakui kesalahan kita terlebih dahulu.
Hapusterimakasih banyak atas postingannya :)
BalasHapusPenulis mungkin sedang sangat sibuk, sehingga beliau tidak sempat menanggapi komentar Ibu Sriwahjuni. Mohon jangan berprasangka dulu. Terimakasih.
BalasHapusanda bawel banget ya
Hapusterimakasi atas rumus nya ya
BalasHapusTerima Kasih Banyak Atas Ilmunya . Sangat Bermanfaat
BalasHapusThanks
BalasHapuskeren, tapi ada pertanyaan nh, itu benarkahyang point ekuivalen nomor 4?
BalasHapusMenanggapi komentar saya pada Oktober 2013 yang sampai sekarang belum ditanggapi dan pernyataan Anonim yang mengatakan bahwa mungkin Herna Kuncoro sedang sibuk, ditambah pernyataan Eza Gionino yang saya kira tidak dipikirkan dengan matang, saya akan menegaskan beberapa hal:
BalasHapus1. Kalau benar Herna Kuncoro berniat untuk mengubah kesalahan ejaan yang beliau lakukan, apakah mungkin beliau sibuk selama satu setengah tahun (terhitung dari Oktober 2013) dan tidak sempat untuk melakukan koreksi yang hanya memakan waktu paling tidak 10 menit?
2. Kami (saya dan dua orang Anonim) tidak bawel, Eza. Kami hanya ingin bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi budaya di seluruh Indonesia oleh orang-orang dari semua kalangan, termasuk pelajar khususnya. Jika sumber materi yang diperoleh seorang pelajar mengandung ejaan maupun struktur bahasa yang salah, ia kemungkinan akan meniru kesalahan tersebut. Ini jelas terlihat dari penggunaan kata 'selebritas'. Banyak orang menyangka bahwa penulisan yang benar adalah 'selebriti' atau 'selebritis' dengan alasan "kan di TV tulisannya begitu". Semoga ini bisa menjadi bahan perenungan kita semua.
Salam.
Maaf Ibu Sriwahjuni. Saya sudah tidak aktif menggunakan blog ini. Saya menyadari kesalahan saya dan bertekad untuk mempelajari bahasa Indonesia yang baik dan benar. :)
BalasHapus